Salah
satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan
hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan
hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi
Organisasi Informal adalah
kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta
tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar
bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan
lain-lain.
Argiyris
mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal
berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar
pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan
jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan
mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin
dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku.
Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan
hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan
pemenuhan kebutuhan.
4.ketergantungan, karena
kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman,
bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok
informal.
Walaupun
ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal
dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup
bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai
organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai
tinkatan formal.
Oganisasi
informal, merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara yang mempunyai
tujuan yang sama. Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) sebuah organisasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas
Merupakan
ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
2. Hierarki
Merupakan
ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang
yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki
kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa
pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya
Dalam hal
ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan
sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya
dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration)
Menunjuk
pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
Sehingga dari pengertian di atas,
dapat disimpulkan bahwa unsur organisasi itu harus terdiri dari:
1. Memiliki identitas yang harus
diakui oleh intenal maupun eksternal dari organisasi tersebut
2. Memiliki pandangan, tujuan,
dan sistem yang jelas dan sama
3. Memiliki struktur organisasi
yang disepakati anggota di dalamnya
Organisasi
informal muncul dari respons terhadap kebutuhan sosial sebagai kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain. Determinan penting yang memunculkan organisasi
informal menurut Scott (1993) adalah lokasi, pekerjaan, kepentingan, dan
isu-isu khusus (special issues). kemudian melihat beberapa asumsi karakteristik
organisasi informal yang penting dan apabila dipahami maka ia akan bermanfaat
bagi penerapan manajemen antara lain:
1. Organisasi informal merupakan
agen kontrol sosial, dan pada organisasi formal biasanya aturan-aturan mengenai
kontrol sosial tersebut tidak lengkap atau tidak diatur.
2. Bentuk-bentuk keterhubungan
antar manusia pada organisasi informal memerlukan analisis yang berbeda dari hubungan
manusia yang diplot atau dirancang pada organisasi formal. Metodenya biasa
disebut sebagai analisa sosiometrik.
3. Organisasi informal memiliki
sistem status dan komunikasi yang khusus, dan tidak selalu berasal dari sistem
formal.
4. Keberlangsungan hidup
organisasi informal membutuhkan stabilitas hubungan diantara orang-orang yang
berada didalamnya, dengan demikian organisasi informal selalu sulit untuk
berubah (resists to change).
5. Kepemimpinan merupakan salah
satu aspek penting bagi organisasi informal. Diskusi terhadap aspek
kepemimpinan pada organisasi informal dipumpun pada bagaimana berlangsungnya kepemimpinan
informal, keistimewaan apa yang melekat padanya, dan bagaimana pemimpin
informal tersebut dapat menolong para manajer mencapai tujuan-tujuan dalam
organisasi formal.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar