I. PEROSES PERENCANAAN
Proses perencanaan atau planning adalah
bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision
making) untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek,
sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan
berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
Proses perencanaan dapat dilaksanakan
menyeluruh, misalnya dalamperencanaan korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan
jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis stategis menjadi
rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu
korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam
korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana
fungsi pemasaran,
rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dandistribusi,
dan rencana fungsi personalia. Bagaimana pun
lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja:
apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut
metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
1. PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan terjadi
pada semua kegiatan. Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan
tujuan dan cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat
esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila
dibandng dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya
hanya merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi perencanaan:
ü INDRA BASTIAN
Perencanaan adalah suatu proses yang
tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen
menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan
Perencanaan adalah pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan tentang "apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
ü DEACON
Perencanaan adalah upaya menyusun
berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang
akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
ü DRUCKER
Perencanaan adalah suatu proses yang
diorganisasi dan dilaksanakan secara sistematis dengan emnggunakan pengetahuan
yang ada sesuai keputusan yang telah ditetapkan bersama
ü GOETZ
Perencanaan adalah kemampuan memilih
satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang
paling tepat untuk mencapai tujuan.
ü ANONIM
Perencanaan adalah suatu rangkaian
kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai yujuan yang telah
ditetapkan . diputuskan bersama
ü GEORGE PICKETT
& JOHN J. HANLON
Perencanaan adalah proses menentukan
bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan
ü STONER
Perencanaan adalahproses menetapkan
sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi
Perencanaan adalah proses menetapkan
sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal)
tersebut
ü CUNINGHAM
Perencanaan adalah menyelesi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan emformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima dan digunakan dalam penyelesaian
ü HUSEIN UMAR
Perencanaan merupakan kegiatan atau
proses membuat rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan
pencapaian tujuannya
2. Empat Tahap Dasar Perencanaan
Semua kegiatan
perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai
dengankeputusan-keputusan tentang keinginan
atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang
jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara
tidak efektif.
Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman
akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber
daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah
keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan
informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat
melaluikomunikasi dalam organisasi.
Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala
kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu
diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun
sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap
terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut
danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif
yang ada.
3. Rencana Operasional
Perencanaan
operasional: kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan
perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup
perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Perencanaan operasional yang khas :
1. Perencanaan produksi (Production Plans)
: Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan
dalam pekerjaan
2. Perencanaan keuangan (Financial
Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk
aktivitas operasional
3. Perencanaan Fasilitas ( Facilites
Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas & layaout pekerjaan
yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
4. Perencanaan pemasaran (Marketing
Plans) : Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi barang /jasa.
perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
4. Rencana Strategik
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasiuntuk
menentukan strategi atau
arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi
ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat
digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social,
Technological), atau STEER (Socio-cultural,
Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah
sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah
sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk
mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam
rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah
strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown ,
2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat
menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner,
1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen
perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff,
1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan,
bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari
inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak
mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.
5. Faktor Waktu Dan Perencanaan
Factor waktu dan
mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal, yaitu:
1. waktu sangat diperlukan untuk
meaksanakan perencanaan efektif
2. waktu sering diperlukan untk
melanjutkan setiap langkah perencanaan
tanpa
informasi lengkap tentang variable-variabel dan alternatif-
alternatif,
karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan
memperhitungkan
semua kemungkinan.
3. jumlah waktu yang akan dicakup
dalam rencana harus dipertimbangkan.
Faktor waktu lainnya yang
mempengaruhi perecanaan adalah seberapa sering rencana-rencana harus ditinjau
kembali dan diperbaiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia dan
derajat ketetapan perencanaan manajemen.
6. Rencana Jangka
Pendek, Menengah Dan Panjang
Rencana – rencana jangka pendek
mencakup berbagai rencana dari satu hari sampai satu tahun; rencana-rencana
jangka menengah mempunyai rentangan waktu antara beberapa bulan sampai tiga
tahun; dan rencana- rencana jangka panjang mengikuti kegiatan selama dua sampai
lima tahun, dengan beberapa rencana yang diproyeksikan dua puluh lima tahun
atau lebih dimasa yang akan datang. Perencanaan jangka panjang berkenaan dengan
perencanaan strategic.
II. PENETAPAN
TUJUAN
1. Misi Dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi
menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi
adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan
Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan
organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang
lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan
organisasi sebagai :
· Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi
bermaksud untuk merealisasikan
· Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana
organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
2 unsur
penting tujuan adalah :
1. Hasil-Hasil
akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2. Usaha-uasaha
/ kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa
tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan
strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan
terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai
dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
2. Berbagai Fungsi
Tujuan Organisasi
· Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu
yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan
organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
· Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk
mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
· Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan
dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan
(prestasi) organisasi
·Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan
yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif
bagi para anggota
· Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu
dasar perancangan organisasi
3. Tipe-Tipe Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi
organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan
mereka yang berkepantingan” , yaitu :
·Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas
organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
·Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran
tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen,
jasa-jas bisnis
·Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak
tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
·Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai
karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
·Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk
meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
4. Proses Penetapan Tujuan
Merupakan usaha untuk menciptakan
nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi
adalah :
·Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan
berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya
·Barang dan jasa
dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan
·Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang
dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing
· Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat
beroperasi dengan baik
·Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan,
sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk
membantu sukses organisasi
·Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat
dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham
organisasi.
5. Bidang-Bidang Tujuan
Peter Drucker dan GE,
mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus menetapkan tujuan :
· Posisi Pasar
· Produkivitas
/ Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan
keuangan) dengan keluaran organisasi
· Sumber
Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin
dan peralatan serta penyediaan bahan baku
· Profitabilitas
· Inovasi
· Prestasi
dan Sikap Karyawan
· Prestasi
dan Pengembangan Manajer
· Tanggung
Jawab Sosial dan Publik
6. Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan
Hampir semua
organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda untuk memnihi permintaan
“trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang terlibat dalam operasi
organisasi. Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut.
Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan /
campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak
yang terlibat dalam organisasi.
7. Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan
dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam operasi
organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan
semua pihak / himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif manajer
perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :
· Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
· Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab
untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah
· Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan
eksternal
· Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi
· Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami
dan diingat oleh pelaksana
· Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum
· Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.
8. Managemen By Objective (Mbo) oleh Peter
Drucker :
Berkenaan dengan
penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan dan
dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali
pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses
partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap
tingkatan organisasi.
Bidang pokok tujuan adalah : Posisi
Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa
upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu :
1. Pendidikan
dan pelatihan bagai manajer
2. Keterikatan
antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
3. Pelaksanaan
umpan balik secara efektif
4. Didorong
adanya peserta dari bawahan
Keunggulan dari manajemen berdasarkan
sasaran MBO adalah : Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan
Strategi program
untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian
tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik dan dapat diukur
Kekuatan Dan Kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan program MBO :
· Memungkinkan
para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
· Membantu
dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan dan
sasaran
· Memperbaiki
komunikasi antara manajer dan bawahan
· Membuat
individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
· Membuat
proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan
tertentu
Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2
katagori :
Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha
yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO,
serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
Menyangkut masalah
pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :
· Gaya
dan dukungan manajemen
· Penyesuaian
dan perubagan MBO
· Keterampilan-
Keterampilan antar pribadi
· Deskripsi
jabatan
· Penetapan
dan pengorganisasian tujuan
· Pengawasan
metoda pencapaian tujuan
· Konflik
anatara kreativitas dan MBO
III. PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pengambilan
keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang
pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh
pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).
Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan
MenurutBeberapaAhli:
G. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat
didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau
lebih alternatif yang ada”.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak-adalah
inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada
keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah
dibuat.
TheoHaiman
Inti dari semua
perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam
hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih
oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk
mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu
proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk
melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.
ChesterI.Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
ChesterI.Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
1. Tipe-Tipe Keputusan
Pengambilan
keputusan adalah tindakan manajemen di dalam pemilihan alternatif untuk
mencapai sasaran. Kegiatan dilaksanakan setelah keputusan diambil.Keputusan
yang dilakukan oleh manajer tingkat atas sifatnya adalah rutin dan berulang –
ulang yang disebut dengan istilah terprogram (programmed) atau keputusan
terstruktur (structured decision). Terprogram bukan berarti keputusan dibuat
oleh komputer dengan melalui suatu program komputer,tetapi berupa suatu
kumpulan prosedur yang dilakukan berulang-ulang.Keputusan pada tingkat yang
lebih tinggi sifatnya lebih tidak terprogram atau lebih tidak tertruktur,Secara
ringkas, keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe,
yaitu sebagai berikut :
1. Keputusan tidak terprogram atau tidak terstruktur
2.Keputusan setengah terprogram atau setengah terstruktur
3.Keputusan terprogram atau terstruktur
Pembuatan
keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan
oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan para manajer
lini pertama. Setiap jabatan seorang dalam organisasi menyangkut berbagai
derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam
macam organisasi apapun.
Manajer
akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan
situasi yang ada. Salah satu metoda pengklasifikasian keputusan yang banyak
digunakan adalah dengan menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak.
Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat di bawah
kondisi kepastian, resiko dan ketidakpastian.
Tipe-Tipe Keputusan
Teknik-Teknik Pembuatan Keputusan
Tradisional Modern
I . Diprogram :
Keputusan-Keputusan rutin dan berulang-ulang. 1. Kebiasaan
2. Kegiatan rutin.
3. Struktur organisasi, saluran informasi yang disusun secara baik. 1. Teknik Operation Research.
2. Pengolahan data elektronik.
II. Tidak Diprogram :
Untuk sekali pakai
1. Seleksi dan latihan.
2. Coba-coba
3. Kebijakan intuisi & kreatifitas. Teknik pemecahan masalah dengan latihan pembuatan keputusan.
2. Peroses Pembutan Keputusan
Pengambilan
keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai
alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan
masalah.
Langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan
Menurut
Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas
tiga langkah utama, yaitu :
Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi :
· Proses pencarian/penemuan tujuan
· Formulasi tujuan
· Pemilihan Alternatif
· Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, menurut ELBING
ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan :
· Identifikasi dan Diagnosa masalah
· Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
· Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
· Pemilihan Alternatif terbaik
· Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
3. Model-Model Pengambilan Keputusan
Model Ekonomi, yang dikemukakan
oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha
mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk
memperoleh keuntungan maksimum
Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
VI. Keterlibatan
Bawahan Dalam Pembuatan Keputusan
Para manejer akan
sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat
formal, seperti pengunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, atau informal,
seperti permintaan akan gagasan.
1. Pembuatan Keputusan Kelompok
Banyak manajer merasa bahwa keputusan
yang dibuat secara kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka
memaksimumkan pengetahuan lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan
keputusan secara kelompok
Kebaikan
|
Kelemahan
|
1.
Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan
jumlah pengetahhuan yang lebih besar.
2.
Dalam pengembangan alterna-tif, usaha individual
para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai
bidang fungsional organisasi.
3.
Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai
kerangka pandangan yang lebih lebar.
4.
Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat
meneri-ma risiko disbanding pembuat keputusan individual.
5.
Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan
keputusan, para anggota kelompok secara individudal lebih termotivasi untuk
melaksanakan keputus-an.
6.
Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari
interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda- beda.
7.
Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh
kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual.
Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat
menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan
saling melempar tanggung jawab.
8.
Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai
salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
9.
Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien
bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
10.
Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat
merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
11.
Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota
mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam
kenyataannya bukan keputusan kelompok.
|
1. Implementasi suatu
keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para
manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab,
keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa
bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
1.
Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai
salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
2.
Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien
bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
3.
Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat
merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
5. Bila atasan terlilbat, atau
salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat
kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
|
daftar pustaka:
http://dandyadventures.blogspot.com/2011/11/empat-tahap-dasar-perencanaan.html
http://dandyadventures.blogspot.com/2011/11/empat-tahap-dasar-perencanaan.html
http://wungkar.wordpress.com/2009/11/13/proses-perencanaan/
http://yenirosilawati.blogspot.com/2008/03/perencanaan-sebagai-fungsi-manajemen.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perencanaan-strategik/
http://computersaya.blogspot.com/2009/10/faktor-waktu-dan-perencanaan-factor.html
http://www.smakmoer.com/content/view/414/208/